Benarkah Kayu Secang Punya Banyak Manfaat?

Kayu Secang, salah satu tanaman perdu yang populer di Indonesia, terutama di pulau Jawa, menyimpan misteri terkait asal usulnya yang belum sepenuhnya terungkap. Sebagian menyebut bahwa pohon ini berakar dari Brazil, sehingga warganya memberi nama alternatif, yakni kayu Brazil. Namun, ada pula pandangan yang menyiratkan bahwa pohon Secang berakar dari India dan negara-negara di wilayah Asia.

Pohon Secang bukan hanya sekadar keberadaan yang menarik, melainkan juga menyediakan sejumlah manfaat bagi manusia. Masyarakat seringkali memanfaatkannya sebagai sumber zat pewarna, bahan anyaman, dan komponen dalam pembuatan minuman. Artikel ini akan membahas lebih lanjut manfaat dan ciri-ciri khas pohon Secang yang dapat dijumpai di Indonesia.

Mengenal Kayu Secang Lebih Dekat

manfaat kayu secang

Berdasarkan informasi dari Flowers of India, kayu secang dapat diidentifikasi sebagai pohon kecil dengan ketinggian mencapai 6-9 meter dan diameter batang sekitar 15-25 sentimeter, dilengkapi dengan beberapa cabang yang bersisik duri.

Kayu ini mengeluarkan aura kuning muda ketika baru dipotong, tapi perlahan berubah menjadi merah dengan cepat.

Warnanya menyatu dengan ringan di dalam air panas, dan dalam waktu sekitar 7-10 jam, ekstraknya memperoleh nuansa oranye tua yang kaya.

Pada abad ke-17, kayu ini merajai pangsa perdagangan sebagai komoditas utama yang diekspor dari negara-negara Asia Tenggara menggunakan kapal bersegel berwarna merah menuju Jepang.

Tanaman ini dikenal dengan nama ilmiah Caesalpinia Sappan atau Biancaea Sappan dan tumbuh subur di Indonesia, India, dan Malaysia.

Empulur, bagian dalam batang kayu secang, menjadi pilihan pemanfaatan yang paling umum dari tumbuhan ini.

Potongan utuh kayu ini bisa ditemukan di beberapa toko herbal dan pasar di seluruh Asia.

Selain itu, variasi bentuk produk kayu secang seperti bubuk, pil, dan ekstrak juga dapat dijumpai di banyak toko.

Meski begitu, kita harus menjaga kewaspadaan. Pasalnya, pemberian kayu secang sebaiknya dihindari pada pasien dengan diagnosis kekurangan darah.

Tak hanya itu, herbal ini juga sebaiknya tidak diberikan kepada perempuan yang sedang mengandung atau menyusui.

Secara garis besar, kendati bersifat herbal, konsumsi atau pengolahan kayu secang seharusnya tidak dilakukan tanpa pertimbangan yang matang.

Maka dari itu, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memanfaatkan kayu secang dalam menjaga kesehatan.

Manfaat Kayu Secang

khasiat kayu secang

Seringkali, orang menambahkan berbagai bahan lain ketika menyeduh kayu secang. Padahal, sebenarnya, air seduhan kayu ini sudah memiliki rasa yang lezat tanpa perlu penambahan apapun.

Meskipun demikian, kayu secang memiliki kemampuan untuk mengubah air biasa menjadi minuman obat yang sarat dengan manfaat kesehatan, sebagaimana dikutip oleh The Health Site.

Apa lagi manfaat kayu secang yang patut diperhatikan? Mari simak ulasan tentang manfaat kayu secang di bawah ini.

1. Mengatasi peradangan dan nyeri

Kayu secang mengandung senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan mengurangi peradangan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak kayu ini berguna dalam mengurangi rasa nyeri yang disebabkan oleh peradangan. Walaupun begitu, manfaat dari kayu secang ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk pemahaman yang lebih mendalam.

2. Melawan bakteri

Keunggulan lain dari kayu ini adalah kemampuannya dalam memusnahkan serta mencegah perkembangan bakteri. Senyawa antibakteri yang terkandung dalam kayu secang memiliki efek pembasmi terhadap bakteri penyebab infeksi, termasuk di antaranya bakteri Streptococcus.

3. Mengatasi Jerawat

Jerawat sering kali muncul akibat infeksi bakteri Propionibacterium acnes yang memicu peradangan pada kulit. Kayu secang diakui memiliki kemampuan untuk membasmi bakteri penyebab jerawat tersebut, sehingga meredakan peradangan.

Keberhasilan ini terkait dengan kehadiran senyawa antijerawat, antibakteri, dan antiradang yang terdapat dalam kayu secang.

4. Menghambat pertumbuhan sel kanker

Kayu secang menyimpan kandungan zat antioksidan dan antikanker. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kayu secang memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, termasuk kanker payudara dan kanker prostat.

Namun, keefektifan kayu secang sebagai terapi kanker masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Untuk mengurangi risiko terkena kanker, disarankan untuk tetap mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi dan menghindari kebiasaan merokok.

5. Menghentikan diare

Kayu secang mengandung senyawa antioksidan dan antikanker. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kayu ini memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, termasuk kanker payudara dan kanker prostat.

Dalam penggunaan tradisional, kayu secang sering digunakan sebagai bahan untuk teh herbal atau jamu guna mengatasi masalah diare. Pemakaian ini diperkuat oleh beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kayu ini efektif dalam memerangi bakteri penyebab diare berkat kandungan senyawa antibakteri di dalamnya.

Namun, dari segi klinis, manfaat kayu secang sebagai pengobatan diare masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu, jika gejala diare tidak mengalami perbaikan dalam waktu 2 hari atau menunjukkan tanda dehidrasi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

6. Mencegah kerusakan sel

Kayu secang adalah tanaman herbal yang kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid, polifenol, dan brazilin.

Antioksidan yang terkandung mampu melindungi sel-sel tubuh dari potensi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Diketahui pula bahwa peran antioksidan ini dapat mengurangi risiko terjadinya beberapa penyakit, seperti diabetes tipe 2 dan kanker.

7. Menurunkan dan mengontrol gula darah

Manfaat kesehatan tambahan dari kayu secang adalah kemampuannya membantu mengendalikan tingkat gula dalam darah berkat kandungan antidiabetes yang dimilikinya.

Meskipun begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut guna menegaskan sejauh mana efektivitas kayu ini sebagai obat herbal pengontrol gula darah.

Walaupun termasuk dalam kategori pengobatan alami, disarankan untuk menghindari konsumsi kayu secang bersamaan dengan obat-obatan medis untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.

Jika Anda berencana menggunakan kayu secang sebagai alternatif pengobatan untuk kondisi kesehatan tertentu, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna memastikan.

8. Mencegah penuan dini

Tanda-tanda penuaan awal dapat teridentifikasi dari kemunculan garis-garis halus dan citra kulit yang tampak kusam. Senyawa polifenol yang terkandung dalam elemen kayu ini berperan melindungi integritas kulit dari proses penuaan, membuatnya sebagai opsi konsumsi yang sangat dianjurkan.

Sehingga, menjadi langkah bijak jika Anda memasukkan bahan tersebut dalam pola makan harian Anda.

9. Mengobati Asam Urut

Khasiat kayu ini meliputi kemampuannya dalam mengurangi tingkat asam urat yang tinggi dalam tubuh. Sebagai langkah terapeutik, disarankan untuk mengonsumsi infus kayu ini secara teratur guna mencapai hasil optimal bagi keseimbangan asam urat tubuh.

10. Mencerahkan kulit

Senyawa antioksidan yang terkandung dalam kayu ini memiliki kemampuan untuk memberikan kecerahan pada kulit dan menghindarkannya dari kesan kusam. Disarankan untuk mengaplikasikan air rebusan kayu ini sebagai pembersih wajah secara teratur guna meraih hasil yang optimal.

11.

Ciri-ciri Kayu Secang

Secang dengan mudah dapat ditemui di berbagai belahan dunia, termasuk Brazil, Hawai, Sri Lanka, India, dan negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Inilah beberapa ciri khas dari pohon Secang yang dapat ditemui di Indonesia.

  • Batang

Pohon Secang, sebagai tanaman perdu, memiliki kemampuan tumbuh hingga ketinggian mencapai 5-10 meter. Batang kayu Secang, yang berbentuk bulat, memancarkan keindahan dengan warna hijau kecoklatan yang khas.

Tak hanya itu, akar pohon Secang juga memperlihatkan keelokan serupa dengan warna yang senada. Keseluruhan tubuh batang dan cabang pohon Secang dihiasi dengan duri-duri bengkok yang tersebar, menambah sentuhan unik pada struktur tanaman ini.

  • Daun

Daun Secang dikategorikan sebagai daun majemuk dengan bentuk menyirip ganda yang memukau. Setiap daun Secang memiliki panjang mencapai 25-40 cm, menambahkan dimensi yang mengesankan pada tanaman ini.

Keunikan terletak pada keberadaan anak daun yang tersebar sebanyak 10-20 pasang, tersusun berdampingan satu sama lain. Anak daun, berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 10-25 mm dan lebar 3-11 mm, menambahkan sentuhan elegan pada struktur daun Secang yang memikat.

  • Bunga

Bunga dari kayu Secang menghadirkan pesona dengan karakteristik bunga majemuknya. Bunga Secang memiliki bentuk malai yang memukau, tumbuh dengan megah dari tangkai pohon. Dengan panjang mencapai 15-20 cm, bunga ini menambahkan sentuhan elegan pada pohon Secang.

Kelopak bunga yang memikat ditandai dengan rambut halus di pinggirnya, memberikan sentuhan artistik dengan warna kuning yang membentuk bundaran sempurna. Setiap bunga terdiri dari 4 kelopak yang melingkupi benang sari dan putik, menampilkan harmoni sempurna dalam struktur yang mengagumkan.

  • Buah

Buah Secang termasuk dalam kategori polong dengan karakteristik bentuk pipih yang memanjang. Dimensinya bervariasi, dengan panjang buah berkisar antara 8 hingga 20 cm dan lebar sekitar 3-4 cm.

Dalam setiap buah terdapat 3 hingga 4 biji, berwarna hijau dan akan mengalami perubahan menjadi hitam ketika mencapai tahap kematangan penuh. Transformasi warna ini mencerminkan kesiapan buah Secang untuk dipanen atau dimanfaatkan dalam berbagai keperluan lainnya.

  • Biji

Biji Secang ditemui dalam buah dengan siluet bulat memanjang. Panjang bijinya berkisar antara 15 hingga 18 mm, dan lebarnya mencapai 8-11 mm. Ciri khas biji buah Secang adalah warnanya yang kuning kecoklatan.

Menariknya, Pohon Secang masih berada di luar kategori langka karena jumlah populasi mereka yang masih melimpah dan sering ditemukan tumbuh bebas di daerah pegunungan maupun perbukitan. Keberadaan Pohon Secang yang tetap melimpah ini menjadi elemen vital dalam menjaga keberagaman alam dan memperkuat ekosistem.

  • Kandungan

Pohon Secang merupakaan sumber daya yang banyak dimanfaatkan, terutama pada bagian kayunya. Kayu dari pohon Secang kaya akan berbagai zat bermanfaat, seperti senyawa alkaloid, brazilin, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid, dan antrakinon.

Tidak hanya itu, Secang juga mengandung asam galat, minyak atsiri, dan berbagai zat lainnya. Tanaman Secang memiliki kandungan khusus, seperti Sappanchalcone dan Caesalpin P. Di bawah ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kayu pohon Secang.

Resep Membuat Wedang Secang

resep wedang secang

Wedang secang, hasil dari serutan kayu secang yang dicampur dengan berbagai rempah, termasuk jahe. Minuman hangat ini umumnya disajikan untuk dinikmati saat cuaca dingin. Wedang secang juga dikenal memiliki sejumlah manfaat, seperti meningkatkan stamina tubuh, mengurangi pegal linu, dan menjaga daya tahan tubuh.

Cita rasa wedang secang menghadirkan perpaduan antara rasa manis, berkat tambahan gula, dan sensasi pedas dari jahe, memberikan rasa hangat yang menyelubungi tubuh. Berikut adalah cara mudah membuat wedang secang dengan mengikuti resep berikut ini:

Bahan-bahan yang perlu disipakan:

  • 5 liter air
  • 50 gram secang
  • 40 gram jahe
  • 1/4 kilogram gula pasir
  • 2 batang serai
  • Daun pandan
  • 20-30 gram kapulaga
  • 50 gram kayu manis

Cara Membuat Wedang Secang

wedang secang
  1. Mulailah dengan membersihkan jahe, dapat dilakukan dengan cara dimemarkan.
  2. Rebus air hingga mencapai titik didih, lalu tambahkan semua bahan dan kecilkan api. Biarkan merebus selama kurang lebih 45 menit. Penting untuk menghindari merebus lebih dari 45 menit agar nutrisi dari rempah tetap terjaga. Setelah itu, dinginkan.
  3. Saring minuman ke dalam botol. Disarankan untuk menikmati wedang secang dalam keadaan hangat segera setelah disiapkan. Jika masih tersisa, wedang secang dapat disimpan dalam lemari pendingin selama 5 hari. Namun, saat akan diminum lagi, sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu.

Demikianlah pembahasan mengenai manfaat kayu secang beserta resepnya. Jika berencana mengonsumsi kayu secang sebagai alternatif pengobatan untuk kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna memastikan keamanan, sesuai dengan kondisi masing-masing.

Tinggalkan Balasan