Pohon gaharu terkenal dengan harganya yang melambung tinggi. Sebagai salah satu bagian dari hasil hutan bukan kayu (HHBK), gaharu mampu memberikan dorongan ekonomi yang signifikan bagi warga di sekitar hutan.
Dalam tulisan kali ini, kita akan menjelajahi dunia pohon gaharu, termasuk pemahaman tentangnya, ciri-ciri morfologi yang khas, manfaatnya yang luar biasa, dan juga fakta seputar pohon gaharu. Ayo, ikuti penjelasan lengkapnya!
Mengenal Pohon Gaharu
Pohon gaharu, dengan kemampuannya menghasilkan aromatik resin atau damar wangi, adalah satu di antara spesies kayu yang menarik. Resin tersebut terletak dalam lapisan kayu yang memancarkan warna kehitaman yang menakjubkan.
Gaharu, yang kerap kali ditemui di berbagai sudut dunia, memiliki beragam penggunaan yang mencakup bidang pembuatan parfum, industri obat-obatan, kosmetik, hingga peran penting dalam ritual keagamaan sebagai dupa harum.
Bau harum yang dihasilkan oleh pohon ini telah menjadikannya sebagai pilihan utama untuk bahan dasar dalam menciptakan parfum yang menggoda. Keharuman inilah yang mengundang perhatian banyak pihak.
Dalam dunia botani, pohon gaharu tergolong dalam tujuh genus tumbuhan yang berasal dari famili thymelaeaceae yang dikenal sebagai penghasil gaharu.
Ketujuh genus ini adalah aquilaria, gyrinops, gonystylus, aetoxylon, claoxylon, enkleia, dan wikstroemia. Dari semua itu, aquilaria dan gyrinops adalah dua jenis yang paling mendominasi sebagai penghasil gaharu.
Namun, jika kita berbicara tentang kualitas, aquilaria jenis malaccensis menonjol sebagai produsen gaharu terbaik di antara keduanya.
Istilah “gaharu” sendiri memiliki akar dalam bahasa Melayu yang artinya adalah “harum.” Di dalam arena perdagangan internasional, kayu gaharu dikenal dengan beberapa sebutan yang tak kalah menarik, seperti agarwood, aloeswood, atau eaglewood.
Ciri Ciri Pohon Gaharu
Untuk para ahli, memisahkan jenis kayu dari satu pohon ke pohon lainnya adalah tugas yang tak sulit. Terlebih lagi, jika kita berbicara tentang memisahkan kayu gaharu dari jenis kayu lainnya, maka tugas tersebut akan terasa lebih sederhana.
Tentu saja, selain karena kayu gaharu ini mengeluarkan aroma yang begitu harum, kayu gaharu yang berkualitas unggul memiliki warna yang jauh lebih pekat, khususnya cenderung berwarna hitam. Warnanya yang begitu mencolok memudahkan kita mengenali baik pohon maupun kayu jenis ini.
Namun, perlu diingat bahwa hal tersebut hanya berlaku bagi mereka yang sudah berpengalaman. Bagi orang awam, membedakan satu jenis kayu dari yang lain adalah pekerjaan yang cukup rumit. Bahkan, terkadang kita juga kesulitan untuk membedakan satu pohon dari pohon lainnya.
Oleh karena itu, jika kamu ingin mengenali apakah itu pohon gaharu atau bukan, maka kamu perlu memahami dengan baik ciri-ciri khas yang dimilikinya. Inilah beberapa ciri-ciri pohon gaharu yang perlu kamu ketahui!
Daun Pohon Gaharu
Cara pertama untuk mengenali pohon gaharu dari yang lainnya ialah dengan memeriksa daunnya. Daun gaharu memiliki bentuk yang khas, yaitu lonjong dengan ujung yang menyerupai runcing.
Warna daunnya memancarkan kehijauan muda yang memukau dan tersirat dalam kilauan indahnya. Panjangnya berkisar antara 5 hingga 8 sentimeter, dan lebarnya mencapai kira-kira 3 hingga 5 sentimeter.
Sejalan dengan keindahan tersebut, daun pohon gaharu juga menampilkan simetri yang mengagumkan, dengan sisi kanan dan kiri yang sama rata.
Meskipun tampak mengilap, janganlah terpedaya, karena daun gaharu ini tidak diselimuti oleh lapisan lilin yang biasa ditemukan pada daun tumbuhan lainnya.
Bunga Pohon Gaharu
Pohon gaharu bukan hanya menghadirkan aroma yang harum, melainkan juga mempesona dengan kehadiran bunga-bunga nan memikat yang mekar di ujung rantingnya.
Seperti kebanyakan bunga yang tumbuh di pohon, bunga-bunga gaharu memiliki ukuran yang kecil dan tumbuh secara berkelompok.
Bunga ini terdiri dari daun kelopak yang berwarna hijau dan memiliki tekstur yang tebal, sementara daun mahkota yang melindungi inti bunga ini memancarkan kecantikan dalam warna putihnya yang rapuh, serta mudah tertiup angin. Saat matahari bersinar dengan lembut, bunga-bunga ini tampak begitu memesona.
Tidak hanya dalam penampilan, bunga gaharu juga memiliki benang sari yang berjumlah 8 hingga 12, menambah pesona mereka yang unik dan mengundang perhatian.
Buah Pohon Gaharu
Tidak sekadar menghiasi diri dengan bunga yang memukau, pohon gaharu juga memiliki buah yang menjadi salah satu ciri khasnya.
Namun, sayangnya, buah yang dihasilkan oleh pohon gaharu ini tak berprakarsa dengan ukuran raksasa, apalagi menawarkan daging buah yang berlapis tebal nan memikat.
Sebaliknya, buah gaharu ini hadir dalam dimensi yang jauh lebih kompak, bahkan terlalu kecil hingga tak terhamparkan lapisan daging yang menggoyangkan lidah.
Secara alamiah, buah yang muncul di pohon gaharu terjalin dalam kelompok-kelompok yang memikat, membawa warna kuning atau oranye yang meluluhlantakkan pandangan.
Bentuknya yang longgar seakan mencerminkan karakter pohon gaharu, dengan panjang mencapai 5 cm, dan lebar melingkupi wilayah 3 cm.
Wajar, jika mengingat ukurannya yang mungil, buah dari pohon gaharu menjadi tak mungkin disantap atau diolah menjadi sajian yang menggoda selera.
Batang Pohon Gaharu
Setiap pohon gaharu memiliki penampilan yang berbeda, bergantung pada kondisinya, apakah dalam keadaan sehat atau terserang oleh jamur.
Dari penjelasan sebelumnya, pohon gaharu yang dalam keadaan sehat umumnya memiliki warna yang cenderung pucat dengan batang yang kokoh.
Walaupun penampilannya didominasi oleh warna yang pucat, akan berubah drastis menjadi gelap jika pohon itu terserang jamur.
Ketika jamur menyerang pohon gaharu, sebagai responsnya, pohon ini akan menghasilkan resin berwarna gelap guna menghentikan penyebaran jamur tersebut.
Resin ini tidak hanya menghadirkan aroma yang harum, melainkan juga mengubah warna pohon secara signifikan, termasuk batang gaharu yang menjadi lebih gelap.
Selain karakteristik warnanya, pohon gaharu rata-rata memiliki tinggi yang mencapai 30 hingga 40 meter dengan diameter batang yang dapat mencapai 60 sentimeter.
Persebaran, Habitat, dan Status Kelangkaan Pohon Gaharu
Pohon gaharu, secara alami tersebar luas di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Jenis Aquilaria malaccensis dapat ditemukan di beragam wilayah, termasuk India, Burma, Cina, Indonesia, Malaysia, Kamboja, Singapura, Filipina, dan New Guinea.
Sementara genus Gyrinops mendiami daerah-daerah seperti Sri Lanka, kepulauan Sunda kecil, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Famili Thymelaeaceae, tempat pohon gaharu berbunga, berkembang subur pada tanah podsolik yang memiliki struktur tanah liat berpasir.
Mereka tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang memiliki suhu berkisar antara 24 hingga 32 derajat Celsius, curah hujan sekitar 1.000 hingga 1.500 mm per tahun, serta kelembapan udara yang mencapai kisaran 80 hingga 90 persen.
Selain itu, mereka juga dapat hidup subur di dataran rendah, dengan batasan ketinggian tidak lebih dari 400 meter di atas permukaan laut.
Namun, meski memiliki nilai jual yang tinggi, laju deforestasi pohon gaharu pun tak kalah tinggi. Hal ini mengancam kelangsungannya.
Menurut data dari IUCN Redlist, saat ini status kelangkaan pohon gaharu telah mencapai tingkat “Rentan” (Vu), yang mengindikasikan risiko kepunahan yang serius.
Manfaat dari Kayu Gaharu
Seperti pohon-pohon lain dalam flora yang beragam, pohon gaharu juga memiliki sekumpulan manfaat luar biasa yang memberikan berkah bagi kehidupan manusia.
Bukannya sekadar tanaman biasa, gaharu adalah contoh keindahan dan kualitas di dunia tumbuhan, dengan sifat yang langka dan bernilai tinggi.
Berikut adalah gambaran lengkap manfaatnya yang akan memperkaya pengetahuan Anda!
1. Bahan Utama Pembuatan Parfum
Para penggemar parfum pasti mengenal kisah di balik aroma kayu yang mengagumkan. Aroma ini, yang ditemukan dalam sejumlah parfum, sejatinya berasal dari minyak kayu gaharu yang langka.
Bisa dibilang, inilah manfaat utama dari kayu gaharu yang menawan ini. Walaupun kayu gaharu ini bisa diubah menjadi perabotan mewah, tetapi pada umumnya, jenis kayu yang satu ini lebih dikenal sebagai bahan utama pembuatan parfum. Namun, tak semua kayu gaharu cocok untuk peran tersebut.
Hal ini disebabkan oleh kriteria ketat; hanya kayu gaharu yang memiliki warna gelaplah yang memiliki potensi sebagai bahan dasar dalam proses peracikan parfum yang mewah.
Warna gelap ini menandakan kandungan resin yang sangat berharga, yang mampu melepaskan aroma yang menggoda.
Sedangkan untuk kayu gaharu yang berwarna pucat, tidak ada harum sedikit pun yang keluar, sehingga lebih cocok diolah menjadi perabotan yang indah.
2. Bahan Perabotan Berkualitas Terbaik
Tentu saja, kayu jati umumnya menjadi primadona dalam pembuatan perabotan. Namun, jangan lupakan bahwa kayu gaharu juga mampu bersaing dalam hal kualitas dan keunggulan.
Kayu gaharu, dengan kekokohan, ketangguhan, dan ketahanannya terhadap serangan rayap, tak kalah dengan jati.
Dalam aspek kualitas, kayu gaharu memimpin dengan jelas. Ketika kita berbicara tentang usia, kayu gaharu ini benar-benar dapat bertahan lama karena daya tahan terhadap serangan rayapnya.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa kualitas datang dengan harga. Perabotan yang terbuat dari kayu gaharu memang menawarkan keunggulan yang mengesankan, namun harganya juga jauh lebih tinggi daripada kayu jati.
Ini sebagian besar disebabkan oleh kelangkaan dan biaya produksi yang mahal dari kayu gaharu. Bahkan, dalam bentuk aslinya, kayu gaharu bisa mencapai harga jutaan rupiah.
3. Digunakan Sebagai Dupa
Tak hanya menjadi bahan dasar pembuatan wewangian, kayu gaharu juga memegang peran penting dalam penciptaan dupa.
Umumnya, kayu gaharu yang dijadikan bahan dasar dupa bukanlah potongan besar, melainkan serpihan-serpihan halusnya.
Seperti yang Anda ketahui, proses panen kayu gaharu melibatkan pemisahan bagian yang berwarna gelap dan pucat, yang sering kali dilakukan dengan tangan.
Kadang-kadang, hasilnya adalah serpihan kayu. Meskipun serpihan, kayu gaharu tetap menghadirkan aroma yang memikat, yang akan terus terasa bahkan setelah diubah menjadi dupa.
Inilah yang membuat saat dupa dibakar, serpihan-serpihan ini melepaskan aroma yang begitu memikat. Dupa memiliki peran penting dalam beragam tradisi dan upacara keagamaan.
4. Obat Tradisional
Gaharu, tumbuhan yang serbaguna dengan campuran akar, kulit, daun, dan buahnya, telah lama dikenal sebagai bahan utama dalam pengobatan tradisional. Kandungan uniknya memungkinkan pengobatan berbagai keluhan penyakit yang tak terhitung jumlahnya.
Gaharu telah terbukti bermanfaat dalam penanganan berbagai masalah kesehatan, termasuk antiasmatik dan antimikroba.
Tidak hanya itu, gaharu juga berperan sebagai stimulan bagi kerja saraf dan sistem pencernaan, membantu mengatasi gangguan pencernaan.
Manfaat gaharu tidak berhenti di situ saja. Tumbuhan ini juga memiliki sifat penyembuhan yang luar biasa untuk penyakit-penyakit serius seperti sirosis hati, gangguan liver, dan masalah limpa.
Bahkan, gaharu terbukti efektif dalam merawat luka di lambung dan digunakan dalam pengobatan penyakit kanker dan tumor.
Tidak hanya berperan sebagai obat tradisional, gaharu juga diolah menjadi minyak atsiri yang memiliki kemampuan menghilangkan stres, meredakan rematik, mengatasi asma, dan bahkan digunakan sebagai obat antibakteri dalam penanganan TBC.
Selain itu, ekstrak daun gaharu yang diolah menjadi minuman teh atau minuman herbal memiliki sifat antiradikal bebas yang sangat bermanfaat.
Ini disebabkan oleh keberadaan senyawa-senyawa seperti flavonoid, tanin, steroid, triterpenoid, dan senyawa glikosida dalam gaharu yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.
Dengan beragam manfaatnya, gaharu adalah tumbuhan yang patut dijelajahi lebih dalam dalam dunia kesehatan tradisional dan modern.
Kombinasi unik dari senyawa-senyawa ini menjadikannya sebuah sumber daya yang berharga dalam upaya menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit.
5. Bahan Pengawet
Tidak hanya di Asia Timur, tetapi juga di seluruh dunia, penggunaan kayu gaharu dalam dunia parfum dan kosmetik telah menjadi praktik yang berlangsung sejak zaman kuno.
Cina, Korea, Taiwan, dan Jepang telah menerapkan pengetahuan ini secara lama. Mereka mengetahui bahwa kayu gaharu, dengan kandungan zat antitoksin dan anti mikroba yang langka, mampu berperan sebagai bahan pengawet yang ampuh.
Selain itu, sejarah panjang ini juga mencakup peran bangsa Mesir kuno, yang tidak hanya menggunakan kayu gaharu, tetapi juga beragam rempah-rempah eksotis lainnya.
Semua itu digunakan untuk mengawetkan mumi, sebuah keajaiban dalam seni pengawetan yang masih memukau hingga saat ini.
Kayu gaharu, dengan aroma khasnya yang memikat, telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya manusia untuk menjaga keindahan dan ketahanan produk kosmetik serta menjalani tradisi pengawetan yang penuh keajaiban.
Harga Kayu Gaharu
Tahukah Anda bahwa proses pengolahan gaharu yang memakan waktu lama telah menjadikan harga kayu gaharu meningkat dari tahun ke tahun?
Harga kayu gaharu, sesuai dengan jenisnya, tidaklah seragam. Di Indonesia, kayu gaharu dibagi menjadi dua kualitas, yaitu jenis gubal yang merupakan kualitas terbaik dan jenis kemedangan yang merupakan kualitas menengah ke bawah.
Mengenai harganya, kayu gaharu dengan kualitas rendah dapat Anda temukan dengan harga mulai dari Rp350,000 hingga mencapai Rp8 juta per kilogram.
Sementara itu, kayu dengan kualitas tinggi dijual dengan rentang harga yang cukup fantastis, berkisar antara Rp25 juta hingga Rp1,5 miliar atau setara dengan $100 ribu. Sungguh menakjubkan, bukan?
Cara Budidaya Pohon Gaharu
Meningkatkan populasi gaharu bisa dicapai melalui dua metode yang berbeda, yaitu generatif dan vegetatif.
Metode generatif melibatkan penggunaan biji untuk memulai pertumbuhan tanaman, sementara metode vegetatif memanfaatkan turus, cangkok, dan kultur jaringan.
Inilah langkah-langkah budidaya gaharu melalui perbanyakan biji anakan:
1. Penyiapan Bibit
- Tentukan biji gaharu yang telah matang dengan teliti, lalu bersihkan biji tersebut. Selanjutnya, rendam biji-biji tersebut dalam air yang telah dicampur dengan sebanyak 5-10 gram per liter air.
- Buatlahlah lahan persemaian berbentuk bedengan berpetak dengan luas mencapai 1-2 meter persegi. Bedengan ini harus memiliki kedalaman sekitar 20 cm dan terbuat dari campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1.
- Sebarkan biji-biji gaharu secara merata di atas permukaan bedengan persemaian tersebut, lalu tutupi dengan lapisan tanah setebal 2 cm.
- Penting untuk selalu menjaga kelembaban di dalam lahan persemaian dan memastikan agar tetap bebas dari serangan hama atau penyakit yang dapat merusak bibit gaharu.
- Setelah waktu kurang lebih 1-1,5 bulan berlalu, biji-biji gaharu akan mulai berkecambah dan siap untuk dipindahkan ke dalam polybag.
2. Persiapan Media Tanam
Tanaman gaharu, dengan segala keunikan yang dimilikinya, ternyata taklah begitu sukar dalam hal tata letak lahan.
Ia tak mengharuskan tanah khusus, sehingga bisa merambat subur di tanah yang subur atau bahkan yang berada di ambang kritis sekalipun.
Tetapi, jika Anda ingin menghadirkan kemakmuran pada tanaman gaharu Anda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, buatlah lubang tanam dengan ukuran yang terperinci, yakni 50×50 cm. Selanjutnya, berikan nutrisi yang esensial dalam bentuk pupuk organik atau kompos sebanyak 3 kg per lubang tanam.
Langkah ini tak hanya akan memberikan dukungan yang tepat bagi pertumbuhan tanaman, tetapi juga menciptakan lingkungan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam sebulan setelah pemberian pupuk, tanah akan siap menerima tanaman gaharu dengan indahnya. Inilah waktu yang tepat untuk melakukan penanaman yang akan menghasilkan manfaat luar biasa di masa depan.
3. Proses Penanaman
Secara ideal, kepadatan tanaman per hektare berkisar antara 400 hingga 1.000 tanaman. Oleh karena itu, penting untuk menentukan jarak yang tepat antara lubang tanam, yang sebaiknya memiliki ukuran 3×3 meter atau 5×5 meter.
Setelah itu, tempatkan bibit tanaman di tengah-tengah lubang tanam dengan posisi yang tegak. Langkah berikutnya adalah menutup lubang tanam dengan hati-hati hingga menutupi leher akar tanaman.
Dengan cara ini, kita dapat menciptakan kondisi yang optimal untuk pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif.
4. Pemeliharaan Tanaman
Anda bisa menciptakan perlindungan yang efektif untuk melindungi gaharu Anda dari paparan sinar matahari yang berlebihan. Gunakan daun kelapa atau jerami untuk membuat pelindung yang sesuai. Ini akan membantu menjaga gaharu Anda agar tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Agar gaharu Anda tetap sehat dan produktif, pastikan untuk memberikan pestisida butiran sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Ini akan membantu mencegah serangan hama yang bisa merusak tanaman gaharu Anda.
Penting untuk merencanakan pemberian pupuk dengan baik. Lakukan ini dua kali dalam setahun, yaitu saat awal dan menjelang akhir musim penghujan. Pemberian pupuk yang tepat akan mendukung pertumbuhan gaharu yang kuat dan berkualitas.
Jangan lupakan penyiangan. Lakukan penyiangan bersamaan dengan waktu pemupukan. Dengan begitu, Anda dapat menjaga kebersihan tanaman gaharu Anda dan menghindari pertumbuhan gulma yang tidak diinginkan.